Budidaya
adalah suatu tindakan dimana menjaga, memelihara dan mengembangakan sesuatu
yang dinyatakan hampir punah.
Media
Hortikultural
Pupuk kompos merupakan salah satu
pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan sisa-sisa tanaman dan hewan
dengan bantuan organisme hidup. Untuk membuat pupuk kompos diperlukan bahan
baku berupa material organik dan organisme pengurai. Organisme pengurainya bisa
berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme.Teknologi pengomposan dikembangkan dari proses penguraian material organik yang terjadi di alam bebas. Terbentuknya humus di hutan merupakan salah satu contoh pengomposan secara alami. Prosesnya berjalan sangat lambat, bisa sampai berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Kemudian umat manusia memodifikasi proses penguraian material organik tersebut. Sehingga pengomposan yang dikelola manusia bisa dilakukan dalam tempo yang lebih singkat.
Pupuk kompos mudah dibuat dan teknologinya sederhana. Semua orang bisa mengerjakannya, baik untuk skala pertanian maupun sekadar keperluan pekarangan.
Pupuk kompos yang baik memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut: (1) Baunya sama dengan tanah, tidak berbau busuk, (2) Warna coklat kehitaman, berbentuk butiran gembur seperti tanah, (3) Jika dimasukkan ke dalam air seluruhnya tenggelam, dan air tetap jernih tidak berubah warna, (4) Jika diaplikasikan pada tanah tidak memicu tumbuhnya gulma.
Contoh
Budidaya Perternakan
1.
Dudidaya Ayam Kampung
Faktor-faktor
yang penting diperhatikan dalam usaha budidaya ayam kampung secara intensif
antara lain :
A.
PEMILIHAN BIBIT PADA AYAM KAMPUNG
Bibit
ayam kampung atau lebih dikenal dengan DOC merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.
Jika tujuan pemeliharaan ayam kampung untuk tujuan diambil daging, maka memilih
DOC dari keturunan ayam yang bertubuh besar dan pertumbuhan yang cepat
diprioritaskan. Selain itu waktu penetasan bibit ayam kampung (DOC) harus tepat
waktu(21 hari) tidak terlalu cepat atau terlalu lama.
Ciri-ciri
DOC yang memiliki kualitas bagus antara lain berdiri tegap, sehat dan tidak
cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap.
Jangan lupa memberikan vaksinasi sesuai usia DOC.
B.
MASALAH PAKAN PADA AYAM KAMPUNG
Pakan
pada ayam kampung memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan
pertumbuhan ayam kampung. Meski demikian sebenarnya pakan untuk ayam kampung
tidaklah serumit pakan untuk ayam lain seperti broiler, ayam petelur dan
lain-lain.
Bahan
pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung. Selain
makanan pabrikan tersebut bisa juga diberikan pakan alternatif seperti sisa
dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Pakan
alternatif tersebut cukup bisa menghemat biaaya produksi sehingga keuntungan
usaha ayam kampung bisa meningkat.
Yang
terpenting dalam menyusun ransum untuk ayam kampung harus memperhatikan
kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi
metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg. Untuk Jumlah pakan yang diberikan
untuk ayam kampung disesuaikan dengan usia ayam kampung itu sendiri, seperti
berikut:
- 7
gram/per hari sampai umur 1 minggu
- 19
gram/per hari sampai umur 2 minggu
- 34
gram/per hari sampai umur 3 minggu
- 47
gram/per hari sampai umur 4 minggu
- 58
gram/per hari sampai umur 5 minggu
- 66
gram/per hari sampai umur 6 minggu
- 72
gram/per hari sampai umur 7 minggu
- 74
gram/per hari sampai umur 8 minggu
Selain
makanan, ayam kampung memerlukan minuman. Minuman diberikan secara tidak
terbatas, disediakan wadah untuk minuman, jika habis ditambahkan lagi.
Untuk
mendukung keberhasilan budidaya ayam kampung, PT Natural Nusantara (NASA)
mengeluarkan serangkaian produk vitamin yang
sangat bermanfaat bagi peningkatan produktivitas peternakan ayam kampung, baik
dari segi kualitas, kuantitas, dan efektivitas. Produk tersebut di antaranya VITERNA, POC NASA, HORMONIK.
Viterna
Plus merupakan suplemen khusus ternak dengan kandungan :
- Mineral-mineral
yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam, pembentukan
darah dan lain-lain.
- Asam-asam
amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine, Methionine ,
Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine sebagai penyusun protein
untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh.
- Vitamin-vitamin
lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan
tubuh.
Pemberian POC NASA yang
mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K,
Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu
meningkatkan pertumbuhan ternak ayam kampung, ketahanan tubuh babi, mengurangi
kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran. Untuk hasil lebih optimal,
pemberian POC NASA
disarankan ditambahkan dengan Hormonik.
Hormonik berperan sebagai zat pengatur tumbuh, di mana
keberadaannya akan sangat penting dalam membantu meningkatkan pertumbuhan
ternak babi. Sehingga budidaya ternak ayam kampung bisa dilakukan
dalam waktu lebih singkat tetapi tetap mendapatkan hasil yang optimal.
Pemakaian
VITERNA Plus,
POC NASA, dan HORMONIK bisa
dilakukan sebagai campuran air minum yang diberikan sepanjang hari. Bisa pula
dicampurkan sebagai pembasah pada pakan konsentrat.
C. SISTEM
KANDANG AYAM KAMPUNG
Ada tiga
macam kandang, yakni kandang box, kandang postal dan kandang baterai. Kandang
box sebagai tempat pemeliharaan anakan ayam kampung unggulan atau DOC. Disebut
kandang box karena bentuknya yang memang kotak.
Dalam
kadang box ukuran 1 x 1 m dapat diisi sebanyak 40 -45 DOC. Lama pemeliharaan
DOC dalam kandang box +- 20 hari. Untuk menjaga kehangatan kandang diberikan
lampu pada kandang box dengan suhu 30 – 32 derajat celcius.
Memasuki
hari ke-21 ayam kampung dipindah ke kandang pembesaran atau kandang postal.
Ukuran kandang postal menyesuaikan dengan jumlah ayam kampung yang dipelihara.
Kandang postal ukuran 5 x 20 m bisa diisi sebanyak 1200 ekor ayam kampung
unggulan. Lama pemeliharan dalam kandang postal ini adalah ketika ayam kampung
unggulan berumur 21 hari sampai waktu panen.
Untuk
kandang baterai diperlukan sebagai kandang untuk indukan atau ayam kampung
petelur. Lokasi kandang yang ideal adalah memiliki jarak dengan permukiman
minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara
cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh
bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.
Sebelum kandang diisi dengan ayam kampung, perlu dilakukan penyucihamaan dengan
disinfektan yang tidak berbahaya bagi ayam.
D.
PENGENDALIAN PENYAKIT AYAM KAMPUNG
Penyakit
pada ayam kampung kerap kali menimbulkan masalah dan kerugian yang besar.
Karena itu pengendalian dan pencegahan penyakit penting untuk dilakukan.
Beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit antara lain:
- Menjaga
sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya
- Pemberian
pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak
- Melakukan
vaksinasi secara teratur
- Pemilihan
lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit
- Manajemen
pemeliharaan yang baik
- Kontrol
terhadap binatang lain.
2.
Budidaya Itik
Petelur
1) Pemilihan bibit dan calon induk
Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik:
* Membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
* Memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
* Membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutu maupun telah mendapat rekomendasi dari Dinas Peternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.
2) Perawatan bibit dan calon induk
a) Perawatan Bibit.
Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai berikut:
Bibit diterima dan tempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah siap sebelumnya. Perhatikan temperatur brooder usahakan yang anak itik tersebar merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m² mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan. Jenis pakan dan minum Itik fase stater perlu ditambah vitamin/mineral.
b) Perawatan calon Induk.
Calon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor betina.
c) Reproduksi dan Perkawinan.
Reproduksi atau perkembangbiakan dimaksud untuk mendapatkan telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara alami).
3) Pemeliharaan
a) Sanitasi dan Tindakan Preventif.
Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
b) Pengontrol Penyakit.
Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik.
c) Pemberian Pakan.
Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0– 8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
* umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
* umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
* umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
* umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).
Pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen.
Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :
* umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
* umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
* umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.
4) Pemeliharaan Kandang
Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada .
3. Budidaya ternak kerbau
Pemilihan Bibit
Anak ternak. Ternak kerbau betina dapat melahirkan anak setiap tahun. Selang waktu beranak (calving interval) adalah antara 12-18 bulan. Anak ternak yang lahir merupakan produksi paling potensial bagi pengembangan usaha.
Langkah terpenting dalam budidaya ternak kerbau adalah pemilihan bibit, ada beberapa jenis bibit kerbau yang bisa dipilih
Anak ternak. Ternak kerbau betina dapat melahirkan anak setiap tahun. Selang waktu beranak (calving interval) adalah antara 12-18 bulan. Anak ternak yang lahir merupakan produksi paling potensial bagi pengembangan usaha.
Langkah terpenting dalam budidaya ternak kerbau adalah pemilihan bibit, ada beberapa jenis bibit kerbau yang bisa dipilih
·
Kerbau Murrah ( Kerbau asal India, warna hitam / kelabu
kehitaman)
·
Kerbau Nilli / Kerbau Ravi ( asal India, warna hitam / coklat
tua)
·
Kerbau Surti ( Kerbau asal India, warna hitam / coklat)
·
Kerbau Belang / Kerbau Tedong Bonga (asal Sulawesi Selatan /
Toraja, Produksi susu ± 3 liter/hari).
·
Kerbau Lokal (warna abu-abu, asal Sumba, Bali, Kalimantan,
Sumatera, Produksi susu ± 2 liter/hari).
Kandang Kerbau
Setelah memutuskan memilih bibit yang sesuai, maka kita harus memulai dengan menyiapkan kandang. Kandang yang baik jauh dari pemukiman penduduk untuk menghindari pencemaran udara dari kotoran kerbau. Kandang juga harus mampu melindungi kerbau dari serangan hama dan pemangsa yang bisa saja datang. Lengkapi kandang dengan tempat makan dan minum serta harus tersedia tempat pembuangan dan penampungan kotoran.
Ukuran kandang kerbau harus disesuaikan dengan ukuran dan umur kerbau :
·
Dewasa = 1,5 meter X 2 meter /ekor
·
Anak = 1 meter X 0,8 meter/ekor
·
Kandang jepit = 1,2 meter X 0,55 meterX 1,5 meter / ekor
Pemberian Pakan
Ada beberapa macam pakan untuk kerbau, terdiri dari pakan hijauan dan pakan tambahan/konsentrat.
Beberapa jenis pakan kerbau hijauan adalah :
·
Rumput Gajah
·
Rumput Raja
·
Rumput Setaria
·
Rumput Benggala
·
Rumput Lapangan
Kacang-kacangan
antara lain :
·
Lamtoro
·
Glirisidia (Gamal)
·
Turi
Limbah
pertanian antara lain :
·
Jerami Padi
·
Jerami Jagung
·
Jerami Kedelai
·
Jerami Kacang buah
Ransum
Campuran juga bisa diberikan sebagai pakan:
·
Hijauan = 35 – 50 Kg (terdiri dari 70% rumput-rumputan dan 30%
kacangkacangan)
·
Konsentrat = 2- 5 Kg/hr/ekor (terdiri dari dedak halus,
bungkil-bungkilan)
Kesehatan Kerbau
Kesehatan pada hewan budidaya ternak kerbau juga harus di perhatikan, walaupun pada umumnya lebih tahan dari penyakit. Namun ada beberapa penyakit khusus yang justru mengincar kerbau seperti:
1. Antrax
Penyebab : Bakteri Antrax
Gejala : Bengkak pada dada leher dan perut, keluar darah dari lubang hidung, rongga mulut,anus dan kelamin menjelang kehamilan.
Pencegahan : Vaksinasi Antrax.
2. Brucellosis
Penyebab : Kuman Brucella
Gejala : Biasanya terjadi keguguran pada kebuntingan 5 – 8 bulan.
Pencegahan : Pemeriksaan darah secara berkala, menjaga kebersihan kandang ternak, dan Vaksinasi.
3. Penyakit Ngorok
Penyebab : Kuman Pasteurella multocida
Gejala : Gangguan pernapasan/ngorok
pencegahan : vaksinasi
4. Penyakit Kuku dan mulut
No comments:
Post a Comment