Saturday, 30 August 2014

Kerajinan dari Bahan Lunak




        Pembukaan Perkembangan lingkungan yang begitu pesat baik dalam bidang teknologi, ilmu pengetahuan, ekonomi dan social budaya mengajak kita untuk terus menempa diri dan meningkatkan kualitas agar mampu berdiri di atas kaki sendiri, terbangun rasa percaya diri, mengenal akan potensi diri, mengenal akan potensi diri dan mengembangkannya dalam bentuk karya inovasi dan kreatifitas untuk menghadapi tantangan abad 21. 
         Buku Prakarya dan Kewirausahaan ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam mengasah potensi baik itu potensi yang terdapat pada diri, potensi yang ada di daerah dan kearifan local disekitar kita untuk dapat di gali, dikembangkan menjadi bentuk karya nyata yang bermanfaat bagi kehidupan. Industri kreatif yang berkembang saat ini, menjadi arena untuk berkarya dan bereksplorasi mempersiapkan diri menjadi calon-calon wirausaha pelaku industry kreatif. 
         Budaya, sebagai sumber daya yang perlu dikembangkan merupakan salah satu bagian yang berpotensi selain sumber daya alam yang ada. Kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan sebagai bagian dalam menuntun kita untuk mendapatkan pengetahuan, cara kita bersikap, perilaku, dan keterampilan yang kita ikuti tahap demi tahap agar mampu proaktif, peka, semangat belajar lebih tinggi dan pada gilirannya kita akan memilih pengetahuan dan keterampilan yang lebih kaya. 

1. Pengertian Kerajinan dari Bahan Lunak Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak, beberapa bahan lunak yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan, yaitu sebagai berikut : 


A. Bahan Lunak Alami

Hasil gambar untuk kerajinan bahan lunak alami



 Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang diperolah dari alam sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami tidak dicampur dengan bahan buatan. Contoh bahan lunak alami yang kita kenal adalah tanah liat, serat alam, dan kulit hewan. 


B. Bahan Lunak Buatan
 Hasil gambar untuk bahan lunak alami
 Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah menjadi lunak. Beragam karya kerajinan dari bahan lunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Bahan –bahan yang digunakan bisa burupa bubur kertas, gips, fiberglas, lilin, sabun, spons, dan sebagainya. Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Lunak 

a. Kerajinan Tanah Liat
 Hasil gambar untuk bahan lunak alami
Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat sering dikenal orang dengan kerajinan keramik. Kerajinan keramik adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, penbakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya : gerabah, vas bunga, guci, piring. 

b. Kerajinan Serat Alam 
 Hasil gambar untuk bahan lunak alami
Bahan-bahan serat alam dapat menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja, tempat lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini sebagian besar dibuat dengan cara menganyam. 

c. Kerajinan Kulit Hewan 
 Hasil gambar untuk kerajinan kulit hewan
 Kerajinan ini menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah disamak ( diolah), kulit mentah atau kulit sintetis. Contohnya : tas, sepatu, wayang, dompet, jaket. Kulit yang dihasilkan dari hewan seperti : sapi, kambing, kerbau, dan buaya dapat dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan. 

d. Kerajinan Gips 
 Hasil gambar untuk kerajinan gips
 Gips merupakan bahan mineral yang tidak larut dengan air dalam waktu yang lama jika sudah menjadi padat. Kandungan gips terdiri atas jenis zat hidrat kalsium sulfat yang dapat terlepas sehingga gips dalam proses pengerasan akan terasa panas. Prosesnya harus dicairkan dahulu jika ingin bentuk seperti yang di inginkan, harus dibuat cetakan. Jika akan diproduksi dalam jumlah banyak, harus dibuat model terlebih dahulu. Fungsi kerajinan dari bahan gips adalah dapat berupa hiasan dinding, mainan, dan sebagainya.

e. Kerajinan Lilin 
 Hasil gambar untuk kerajinan lilin
Pembuatan kerajinan bahan dasar lilin cukup sederhana dan mudah, dapat dilakukan oleh semua orang. Jika kita akan mengubah bentuknya menjadi benda kerajinan yang unik, tentunya perlu dicairkan dengan proses pemanasan di atas api/kompor. 

 f. Kerajinan sabun 
 Hasil gambar untuk kerajinan sabun
 Kerajinan sabun yang unik. Bahan yang diperlukan adalah sabun batang. Sabun dapat diolah dengan dengan dua cara. Pertama : mengukir sabun yang menghasilkan karya seperti: binatang, buah, dan flora ukiran. Kedua : membentuk sabun yaitu : sabun diparut hingga menjadi bubuk, dicampur dengan sagu dan sedikit air, lalu dibuat adonan baru seperti membuat bentuk dari plastisin. 

g. Kerajinan Bubur 
 Hasil gambar untuk kerajinan bubur kertas
Kertas Sisa-sisa kertas dapat dimanfaatkan untuk beraneka ragam karya kerajinan. Salah satu alternative pemanfaatan sisa-=sisa kertas adalah dibuat bubur kertas untuk bahan berkarya kerajinan. Proses pembuatan bubur kertas dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut : 

1.Siapakan kertas bekas, misalnya kertas tisu atau kertas Koran. Robek atau gunting menjadi potongan-potongan menjadi kecil (lembut).

 2.Masukkan potongan kertas kedalam baskom atau ember plastic. Kemudian, siram dengan air hangat. 

 3.Masukkan 1 sendok teh garam. Garam bermanfaat untuk menghindarkan kertas menjadikan busuk.

 4.Potongan kertas yang telah direndam dan diberi garam ini didiamkan selama 1-2 hari hingga menjadi lunak. 

5.Dua hari kemudian atau setelah kertas menjadi lunak dan hancur. Saring menggunakan kain (dapat menggunakan kain lap yang pori-porinya kecil). Keempat tepi kain disatukan dan diplintir, hingga air akan terpisah dari ampasnya. 

6.Buang air perasan kertas. Kemudian, masukkan kembali kertas-kertas yang sudah diperas airnya ke dalam wadah dan remas-remas hingga hancur. Tambahkan sedikit air ketika meremasnya. 

7.Buat larutan pasta dengan mencampuran 2 sendok makan tepung kanji dengan air secukupnya. Apabila pasta terasa terlarut cair, penggunaan tepung kanji dapat di tambah. 

8.Campur adonan kertas dengan larutan pasta. Remas-remas hingga tercampur merata dan di dapat adonan bubur kertas yang liat sehingga mudah untuk dibentuk.

Wednesday, 20 August 2014

Pengertian resiko



Resiko atau Risk menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.
v  Menurut Para Ahli :

1)    Arthur Williams dan Richard, M H
Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode terentu

2)   Abas Salim
Resiko adalah ketidaktentuan yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian

3)   Soekarto
Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa

4)   Herman Darmawi
Resiko adalah penyebaran penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan
Dengan demikian dapat disimpulan bahwa Resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak menginginkannya.

B.  Macam-Macam Resiko
*      Resiko dapat dikategorikan menjadi dua bentuk, yaitu:
a)   Resiko Spekulatif/Resiko Bisnis (Business Risk)
Resiko spekulatif adalah resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu.
Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya
b)  Resiko Murni (Pure Risk)
Resiko murni adalah resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja.
Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya
*      Ada 2 karakteristik resiko:
1.     Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
2.    Ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian
v  Jenis-jenis risiko yang sering terjadi pada dunia usaha, antara lain risiko perusahaan, risiko keuangan, risiko likuiditas, risiko permodalan, risiko pasar, dan risiko operasional.
  1. Risiko Perusahaan adalah risiko yang terjadi pada perusahaan dan akan berdampak pada kelangsungan hidup usaha tersebut. Contoh: Sebuah perusahaan mie instant mendadak dicabut izin dagangnya karena mie instant yang di produksi sudah tidak aman. Itu menyebabkan perusahaan mie tersebut ditutup.
  2. Risiko Keuangan adalah risiko yang berdampak kerugian pada aspek keuangan perusahaan.
  3. Risiko Likuiditas (Ketersediaan Uang Tunai) terjadi jika ada tagihan macet dari pelanggan yang menyebabkan terjadi permasalahan dalam ketersediaan uang tunai.
  4. Risiko Permodalan adalah risiko yang terjadi karena kerugian penjualan, likuiditas, dan keuangan yang membuat modal usaha mengalami penurunan secara signifikan. Contoh: Pengusaha jaket mengalami kalah saing dipasaran dan membutnya rugi total. Namun, ia memutuskan untuk menekspor produknya keluar kota. Di luar kota sendiri produknya malah tidak laku yang menyebabkannya tidak bisa balik modal, belum lagi dengan biaya ekspor barang ke luar kota yang merupakan anggaran di luar rencana.
  5. Risiko Pasar adalah risiko yang terjadi akibat persaingan usaha perubahan pola persaingan, daya hidup pelanggan, maupun munculnya pesaing baru yang potensial di pasar.
  6. Risiko Operasional adalah risiko dari penyimpangan hasil yang diprediksikan karena tidak sempurnanya penerapan keputusan, perubahan system, SDM, teknologi, produktivitas, inovasi, proses, dan mutu produk. Contoh: Pengusaha pakaian merencanakan untuk menekan biaya pengeluaran untuk membeli bahan baku agar keuntungan yang ia dapatkab bisa lebih tinggi. Ia memutuskan untuk mengubah variasi pada pakaian atau bawahan yang diproduksinya menjadi lebih sederhana. Namun, ia malah mengalami penurunan hasil penjualan karena peminat hasil produksi barunya jauh lebih sedikit dibandingkan produksi sebelumnya.


Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam pemasaran, antara lain:
o   Kesalahan dalam mengidentifikasi pasar.
o   Kesalahan dalam mengetahui kebutuhan pelanggan dalam pasar yang dipilih.
o   Kegagalan dalam mengantisipasi kegiatan pesaing.
o   Kegagalan dalam memprediksi perubahan pasar.
o   Kegaalan dalam memprediksi siklus pasar.
Contoh: Sebuah perusahaan arloji memproduksi jenis jam berbahan dasar karet dengan ukuran yang relatif besar juga warna yang cerah. Perushaan tersebut memperkirakan jika arloji, seperti itu memiliki daya tarik sendiri di pasaran. Tapi, ternyata arloji berbahan rantai dengan ukuran sedang dan warna yang sederhana lebih diminati dan laku keras di pasaran.
*      Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Risiko
Terdapat dua faktor penyebab timbulnya kegagalan usaha, yaitu berasal dari Sumber Intern dan Sumber Ekstern.
1)      Sumber Intern
Maksudnya, sumber penyebab timbulnya risiko dari pengusaha atau dari dalam perusahaan. Umumnya memiliki risiko lebih kecil, karena masalah intern umumnya lebih mudah dikendalikan dan bersifat pasti, artinya hamper semua fakta atau data lengkap tersedia dengan tingkat kelayakan tinggi. Contoh: seorang pemilik toko alat tulis menjual alat-alat tulis sebatas pengetahuannya saja. Ia sendiri sebenarnya cukup awam mengenai macam-macam alat tulis, sehingga alat yang ia jual masih belum lengkao. Karena kelengkapan inilah yang menyebabkan sedikit bahkan tidak ada pembeli yang bertransaksi di tempatnya.
2)     Sumber Ekstern

Maksudnya sumber risiko di luar kendali si pembuat keputusan, antara lain muncul dari pasar, ekonomi, dan politik suatu Negara, kondisi suplay pemasok kondisi geografi, serta perubahan lingkungan di mana perusahaan itu didirikan. Contoh: naiknya harga bersa dan bahan-bahan dapur yang biasa digunkan pada restaurant, hal ini menyebabkan pemilik restaurant menikan harga makanan yang ia jual agar ia tak mengalami kerugian. Namun, itu menyebabkan berkurangnya konsumen, karena sebagian besar konsumen awam mengenai kenaikan harga dan lain sebagainya.